Panduan Lengkap OrderSend MQL4: Sintaks & Penanganan Error

※記事内に広告を含む場合があります。
目次

1. Pendahuluan

MQL4 (MetaQuotes Language 4) adalah bahasa pemrograman yang berjalan di platform MetaTrader 4 (MT4) dan digunakan untuk membuat sistem perdagangan otomatis serta indikator kustom di pasar keuangan seperti FX dan saham. Di antara fungsi-fungsi tersebut, fungsi OrderSend memainkan peran yang sangat penting.

Fungsi OrderSend menyediakan fungsi dasar untuk mengirimkan order beli/jual langsung dari program. Dengan menggunakan fungsi ini, otomatisasi perdagangan menjadi memungkinkan, dan dapat memesan order beli/jual berdasarkan kondisi tertentu. Memahami fungsi ini dengan benar adalah langkah yang tidak dapat dihindari bagi semua pengguna, mulai dari pemula hingga mahir, dalam menguasai pemrograman MQL4.

Artikel ini akan menjelaskan secara bertahap mulai dari mekanisme dasar fungsi OrderSend, penjelasan detail argumen, contoh penggunaan nyata, hingga poin-poin penting. Dengan membaca artikel ini, Anda akan memperoleh dasar yang kuat untuk menguasai fungsi OrderSend MQL4.

2. Apa itu fungsi OrderSend

Fungsi OrderSend adalah fungsi untuk mengirimkan order beli/jual di MQL4. Dalam sistem perdagangan otomatis MetaTrader 4, fungsi ini bertanggung jawab untuk mengeluarkan instruksi perdagangan secara programatik. Dari pemula hingga mahir, semua trader menggunakan fungsi ini secara penting saat membangun otomatisasi perdagangan atau strategi tingkat tinggi.

Berikut ini akan dijelaskan struktur dasar dan gambaran umum fungsi OrderSend.

Struktur Dasar Fungsi OrderSend

Sintaks (struktur) fungsi OrderSend adalah sebagai berikut.

int OrderSend(
   string symbol,          // Pasangan mata uang
   int cmd,                // Tipe beli/jual (tipe order)
   double volume,          // Jumlah lot
   double price,           // Harga order
   int slippage,           // Slippage
   double stoploss,        // Harga stop loss
   double takeprofit,      // Harga take profit
   string comment,         // Komentar order
   int magic,              // Nomor magic
   datetime expiration,    // Tanggal kedaluwarsa
   color arrow_color       // Warna panah
);

Nilai Kembali Dasar

Fungsi OrderSend mengembalikan nomor tiket (tipe int) jika order berhasil. Sebaliknya, jika gagal, mengembalikan -1 dan kode error disetel. Kode error ini dapat diperoleh menggunakan fungsi GetLastError.

Peran Fungsi OrderSend

  1. Otomatisasi perdagangan
    Dengan menggunakan fungsi OrderSend, trader dapat mengotomatisasi operasi beli/jual yang biasanya dilakukan secara manual. Hal ini mencegah kesalahan manusia dan memungkinkan perdagangan yang cepat serta efisien.
  2. Eksekusi strategi
    Dengan menetapkan kondisi dalam program dan mengeksekusi order berdasarkan kondisi tersebut, trader dapat meningkatkan akurasi strategi perdagangan. Misalnya, dapat mengimplementasikan order ketika mencapai harga tertentu atau pada jam tertentu.
  3. Manajemen posisi ganda
    Dengan menggunakan nomor magic (argumen magic), trader dapat mengidentifikasi dan mengelola beberapa posisi dengan mudah. Hal ini memungkinkan pelaksanaan strategi yang berbeda secara bersamaan.

3. Detail Argumen Fungsi OrderSend

Untuk menggunakan fungsi OrderSend dengan benar, penting untuk memahami arti dan peran setiap argumen. Pada bagian ini, kami akan menjelaskan argumen fungsi OrderSend satu per satu dan menjelaskan cara penggunaannya secara konkret.

Penjelasan detail setiap argumen

1. symbol (Pasangan mata uang)

Penjelasan
Tentukan pasangan mata uang yang akan diperdagangkan. Misalnya, gunakan string seperti "EURUSD" atau "USDJPY".

Catatan

  • Pastikan menggunakan pasangan mata uang yang ditampilkan di platform.
  • Anda juga dapat menentukan pasangan mata uang yang berbeda dari chart saat ini.

Contoh

OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 0, 0, "", 0, 0, Blue);

2. cmd (Tipe beli/jual / Tipe order)

Penjelasan
Tentukan tipe perdagangan. Gunakan konstanta berikut:

  • OP_BUY : Order beli pasar (market buy)
  • OP_SELL : Order jual pasar (market sell)
  • OP_BUYLIMIT : Order beli limit
  • OP_SELLLIMIT : Order jual limit
  • OP_BUYSTOP : Order beli stop (stop buy)
  • OP_SELLSTOP : Order jual stop (stop sell)

Contoh

OrderSend("USDJPY", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 0, 0, "", 0, 0, Blue);

3. volume (Jumlah lot)

Penjelasan
Tentukan volume perdagangan dalam jumlah lot. Misalnya, ‘1.0’ menunjukkan 1 lot.

Catatan

  • Periksa terlebih dahulu karena jumlah lot minimum dapat berbeda per broker.
  • Penting untuk mengatur ukuran lot yang sesuai dengan margin dan manajemen risiko.

Contoh

OrderSend("GBPUSD", OP_SELL, 0.1, Bid, 2, 0, 0, "", 0, 0, Red);

4. price (Harga order)

Penjelasan
Tentukan harga untuk mengirim order. Biasanya, untuk order pasar, gunakan Ask atau Bid. Untuk order limit atau stop, Anda harus menentukan harga secara eksplisit.

Catatan

  • Untuk order limit atau stop, tentukan harga yang sesuai di atas atau di bawah harga saat ini.

Contoh

OrderSend("EURUSD", OP_BUYLIMIT, 1.0, 1.1000, 3, 0, 0, "", 0, 0, Blue);

5. slippage (Slippage)

Penjelasan
Tentukan rentang perbedaan harga (slippage) yang dapat diterima saat mengeksekusi order. Satuan adalah poin (bukan pips).

Catatan

  • Di situasi volatil, slippage sering terjadi, jadi penting untuk mengatur batas yang tepat.

Contoh

OrderSend("USDJPY", OP_SELL, 1.0, Bid, 5, 0, 0, "", 0, 0, Green);

6. stoploss (Harga stop loss)

Penjelasan
Tentukan harga untuk stop loss. Harus diatur dalam arah berlawanan dengan harga order.

Catatan

  • Jika tidak diatur, gunakan 0.
  • Disarankan untuk mengatur sesuai strategi manajemen dana pengguna.

Contoh

OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 1.0950, 0, "", 0, 0, Blue);

7. takeprofit (Harga take profit)

Penjelasan
Tentukan harga untuk take profit. Harus diatur dalam arah yang sama dengan harga order.

Catatan

  • Jika tidak diatur, gunakan 0.
  • Dengan mengatur garis take profit yang tepat, strategi perdagangan dapat diotomatisasi.

Contoh

OrderSend("GBPUSD", OP_SELL, 1.0, Bid, 3, 0, 1.2500, "", 0, 0, Red);

8. comment (Komentar order)

Penjelasan
Tambahkan komentar opsional pada order. Komentar ini akan ditampilkan di riwayat perdagangan.

Contoh

OrderSend("USDJPY", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 0, 0, "Test Order", 0, 0, Yellow);

9. magic (Nomor magic)

Penjelasan
Tentukan nomor untuk mengidentifikasi order yang dikeluarkan oleh program. Berguna saat mengelola order yang dijalankan oleh EA (Expert Advisor) yang berbeda.

Contoh

OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 0, 0, "", 123456, 0, Blue);

10. expiration (Tanggal kedaluwarsa)

Penjelasan
Tetapkan batas waktu valid untuk order. Jika nilai ini diatur, order yang melewati batas waktu akan otomatis dihapus.

Catatan

  • Jika tidak diatur, gunakan 0.

Contoh

OrderSend("GBPUSD", OP_BUYLIMIT, 1.0, 1.3000, 3, 0, 0, "", 0, TimeCurrent() + 3600, Green);

11. arrow_color (Warna panah)

Penjelasan
Tentukan warna panah order yang ditampilkan di chart.

Contoh

OrderSend("USDJPY", OP_SELL, 1.0, Bid, 3, 0, 0, "", 0, 0, Blue);

Dengan memahami argumen fungsi OrderSend, Anda dapat membuat program perdagangan yang lebih fleksibel dan efisien. Pada bagian berikutnya, kami akan menjelaskan ‘Detail tipe order’.

4. Detail Jenis Pesanan

Saat menggunakan fungsi OrderSend MQL4, penting untuk memahami dengan benar tipe pesanan (argumen cmd) dan mengaturnya dengan tepat. Pada bagian ini, kami akan menjelaskan secara rinci karakteristik dan cara penggunaan untuk setiap tipe pesanan.

Jenis Tipe Pesanan

1. Pesanan Pasar (Market Orders)

Pesanan Pasar adalah jenis pesanan yang dieksekusi segera pada harga pasar saat ini.

Jenis
  • OP_BUY:Mengirim pesanan beli pada harga pasar saat ini (harga Ask)
  • OP_SELL:Mengirim pesanan jual pada harga pasar saat ini (harga Bid)
Contoh Penggunaan

Pesanan Pasar digunakan ketika Anda ingin masuk pasar dengan cepat. Misalnya, berguna ketika Anda ingin mengikuti tren tertentu.

Contoh Kode

// Pesanan Beli Pasar
OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 0, 0, "Market Buy", 123456, 0, Blue);

// Pesanan Jual Pasar
OrderSend("EURUSD", OP_SELL, 1.0, Bid, 3, 0, 0, "Market Sell", 123456, 0, Red);

2. Pesanan Limit (Limit Orders)

Pesanan Limit digunakan ketika Anda ingin mengeksekusi pesanan pada harga yang lebih menguntungkan daripada harga pasar saat ini.

Jenis
  • OP_BUYLIMIT:Mengirim pesanan beli pada harga lebih rendah daripada harga saat ini
  • OP_SELLLIMIT:Mengirim pesanan jual pada harga lebih tinggi daripada harga saat ini
Contoh Penggunaan

Berguna ketika Anda ingin melaksanakan strategi kontrarian atau menargetkan retracement pada kisaran harga tertentu.

Contoh Kode

// Pesanan Limit Beli
OrderSend("USDJPY", OP_BUYLIMIT, 1.0, 135.50, 3, 135.00, 136.00, "Buy Limit Order", 123456, 0, Green);

// Pesanan Limit Jual
OrderSend("USDJPY", OP_SELLLIMIT, 1.0, 136.50, 3, 137.00, 135.00, "Sell Limit Order", 123456, 0, Yellow);

3. Pesanan Stop (Stop Orders)

Pesanan Stop digunakan ketika Anda ingin mengeksekusi pesanan pada harga yang kurang menguntungkan daripada harga pasar saat ini.

Jenis
  • OP_BUYSTOP:Mengirim pesanan beli pada harga lebih tinggi daripada harga saat ini
  • OP_SELLSTOP:Mengirim pesanan jual pada harga lebih rendah daripada harga saat ini
Contoh Penggunaan

Berguna ketika Anda ingin melaksanakan strategi trend-following atau menembus garis harga tertentu.

Contoh Kode

// Pesanan Stop Beli
OrderSend("GBPUSD", OP_BUYSTOP, 1.0, 1.3100, 3, 1.3000, 1.3200, "Buy Stop Order", 123456, 0, Blue);

// Pesanan Stop Jual
OrderSend("GBPUSD", OP_SELLSTOP, 1.0, 1.2900, 3, 1.3000, 1.2800, "Sell Stop Order", 123456, 0, Red);

Kriteria Pemilihan Jenis Pesanan

Situasi Penerapan Pesanan Pasar

  • Jika ingin mengikuti momentum pasar
  • Jika ingin menargetkan waktu cepat menembus kisaran harga penting

Situasi Penerapan Pesanan Limit

  • Jika mengharapkan retracement dari harga saat ini
  • Jika ingin masuk dengan memprediksi titik pembalikan tren

Situasi Penerapan Pesanan Stop

  • Jika mengharapkan kelanjutan tren
  • Jika ingin menargetkan gerakan menembus garis harga tertentu

Contoh Pemilihan dalam Skenario Nyata

Skenario 1: Pembelian pada Penurunan Tren

Jika harga saat ini berada dalam tren naik, dan diprediksi akan turun sementara lalu naik kembali:

  • Jenis Pesanan:Pesanan Limit ( OP_BUYLIMIT )

Skenario 2: Strategi Breakout

Jika diprediksi harga akan menembus garis resistensi penting:

  • Jenis Pesanan:Pesanan Stop ( OP_BUYSTOP atau OP_SELLSTOP )

5. Contoh penggunaan fungsi OrderSend

Di sini, kami menunjukkan contoh kode konkret yang memanfaatkan fungsi OrderSend, sekaligus menjelaskan cara penggunaannya dalam berbagai skenario perdagangan. Dengan demikian, dapat memperjelas gambaran penggunaan fungsi OrderSend dalam program MQL4 nyata.

Contoh 1: Order Pasar (Market Orders)

Contoh kode order beli

Berikut kode menunjukkan contoh pemesanan beli pasar pada harga Ask saat ini.

Contoh kode

int ticket = OrderSend(
   "EURUSD",               // Pasangan mata uang
   OP_BUY,                 // Order beli
   1.0,                    // Jumlah lot
   Ask,                    // Harga saat ini
   3,                      // Slippage
   0,                      // Harga stop loss
   0,                      // Harga take profit
   "Order Beli Pasar",     // Komentar
   0,                      // Nomor magic
   0,                      // Masa berlaku
   Blue                    // Warna panah
);

if(ticket < 0) {
   Print("Pesanan gagal. Kode error: ", GetLastError());
} else {
   Print("Pesanan berhasil. Nomor tiket: ", ticket);
}

Contoh kode order jual

Berikut contoh pemesanan jual pasar pada harga Bid saat ini.

Contoh kode

int ticket = OrderSend(
   "USDJPY",               // Pasangan mata uang
   OP_SELL,                // Order jual
   0.5,                    // Jumlah lot
   Bid,                    // Harga saat ini
   2,                      // Slippage
   0,                      // Harga stop loss
   0,                      // Harga take profit
   "Order Jual Pasar",    // Komentar
   123456,                 // Nomor magic
   0,                      // Masa berlaku
   Red                     // Warna panah
);

Contoh 2: Order Limit (Limit Orders)

Contoh kode order beli limit

Pemesanan beli dilakukan pada harga lebih rendah dari harga saat ini. Misalnya, jika harga saat ini 1.1200 dan turun ke 1.1150, maka pesanan akan ditempatkan.

Contoh kode

OrderSend(
   "EURUSD",
   OP_BUYLIMIT,
   1.0,
   1.1150,                // Harga limit
   3,
   1.1100,                // Harga stop loss
   1.1200,                // Harga take profit
   "Order Limit Beli",
   0,
   0,
   Green
);

Contoh kode order jual limit

Pemesanan jual dilakukan pada harga lebih tinggi dari harga saat ini. Misalnya, jika harga saat ini 1.1200 dan naik ke 1.1250, maka pesanan akan ditempatkan.

Contoh kode

OrderSend(
   "GBPUSD",
   OP_SELLLIMIT,
   0.5,
   1.1250,                // Harga limit
   2,
   1.1300,                // Harga stop loss
   1.1200,                // Harga take profit
   "Order Limit Jual",
   0,
   0,
   Yellow
);

Contoh 3: Order Stop (Stop Orders)

Contoh kode order beli stop

Pemesanan beli dilakukan pada harga lebih tinggi dari harga saat ini. Misalnya, jika harga saat ini 1.1200 dan menembus 1.1250, maka pesanan akan ditempatkan.

Contoh kode

OrderSend(
   "USDJPY",
   OP_BUYSTOP,
   1.0,
   135.00,                // Harga stop
   3,
   134.50,                // Harga stop loss
   135.50,                // Harga take profit
   "Order Stop Beli",
   0,
   0,
   Blue
);

Contoh kode order jual stop

Pemesanan jual dilakukan pada harga lebih rendah dari harga saat ini. Misalnya, jika harga saat ini 1.1200 dan turun di bawah 1.1150, maka pesanan akan ditempatkan.

Contoh kode

OrderSend(
   "EURUSD",
   OP_SELLSTOP,
   0.5,
   1.1150,                // Harga stop
   2,
   1.1200,                // Harga stop loss
   1.1100,                // Harga take profit
   "Order Stop Jual",
   0,
   0,
   Red
);

Contoh 4: Penanganan error pesanan

Jika pesanan gagal, perlu mengambil kode error dan memeriksa penyebabnya. Pada kode berikut, fungsi GetLastError digunakan untuk mengambil informasi error.

Contoh kode

int ticket = OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 0, 0, "Error Test", 0, 0, Blue);

if(ticket < 0) {
   int errorCode = GetLastError();
   Print("Pesanan gagal. Kode error: ", errorCode);

   // Tambahkan penanganan khusus untuk error tertentu
   if(errorCode == 134) {
      Print("Margin tidak cukup. Kurangi ukuran lot.");
   } else if(errorCode == 130) {
      Print("Level stop tidak valid. Periksa kembali harga.");
   }
}

Berdasarkan contoh-contoh ini, Anda dapat mengimplementasikan strategi perdagangan nyata ke dalam program. Pada bagian berikutnya, kami akan menjelaskan secara rinci tentang ‘6. Penanganan error’.

6. Penanganan Kesalahan

Saat menggunakan fungsi OrderSend di MQL4, terkadang pesanan tidak diproses dengan benar. Dalam situasi seperti itu, penting untuk mengidentifikasi kesalahan dengan tepat dan mengambil tindakan yang sesuai. Penanganan kesalahan adalah elemen penting untuk meningkatkan stabilitas dan keandalan program.

Metode Deteksi Kesalahan

Di MQL4, periksa nilai kembali fungsi OrderSend, dan jika terjadi kesalahan, gunakan fungsi GetLastError untuk mendapatkan kode kesalahan.

Struktur Dasar Pemeriksaan Kesalahan

int ticket = OrderSend(
   "EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 0, 0, "Tes Pesanan", 0, 0, Blue
);

if(ticket < 0) {
   int errorCode = GetLastError();
   Print("Pesanan gagal. Kode kesalahan: ", errorCode);
}

ticket mengembalikan nilai negatif berarti pesanan gagal. Kemudian, identifikasi penyebab berdasarkan kode kesalahan.

Kode Kesalahan Utama dan Cara Menanganinya

130: Tingkat Stop Tidak Valid

Penyebab

  • Harga stop loss (stoploss) atau take profit (takeprofit) yang ditentukan berada di luar rentang yang dapat diperdagangkan.

Solusi

  • Periksa tingkat stop minimum yang disediakan oleh broker dan sesuaikan harga.
  • Normalisasi harga (menggunakan fungsi NormalizeDouble) untuk memastikan ketelitian.

Contoh Kode yang Diperbaiki

double stopLoss = NormalizeDouble(Ask - 0.0010, Digits);
double takeProfit = NormalizeDouble(Ask + 0.0020, Digits);

OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, stopLoss, takeProfit, "Tes Harga Normalisasi", 0, 0, Blue);

131: Ukuran Lot Tidak Valid

Penyebab

  • Ukuran lot berada di luar rentang yang diizinkan oleh broker (terlalu kecil atau terlalu besar).

Solusi

  • Periksa ukuran lot minimum dan maksimum broker, dan tentukan nilai dalam rentang tersebut.

Contoh Kode yang Diperbaiki

double lotSize = 0.1;
if(lotSize < MarketInfo("EURUSD", MODE_MINLOT) || lotSize > MarketInfo("EURUSD", MODE_MAXLOT)) {
   Print("Ukuran lot tidak valid. Silakan atur nilai yang sesuai.");
} else {
   OrderSend("EURUSD", OP_BUY, lotSize, Ask, 3, 0, 0, "Tes Ukuran Lot", 0, 0, Blue);
}

134: Kekurangan Marjin

Penyebab

  • Marjin yang diperlukan untuk mengeksekusi pesanan tidak mencukupi.

Solusi

  • Kurangi ukuran lot atau tambahkan marjin.
  • Gunakan fungsi AccountFreeMargin untuk memeriksa marjin yang tersedia.

Contoh Kode yang Diperbaiki

double freeMargin = AccountFreeMargin();
double requiredMargin = MarketInfo("EURUSD", MODE_MARGINREQUIRED) * 1.0;

if(freeMargin < requiredMargin) {
   Print("Marjin tidak mencukupi. Kurangi ukuran lot.");
} else {
   OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 0, 0, "Tes Marjin", 0, 0, Blue);
}

146: Pasar Tutup

Penyebab

  • Terjadi ketika mencoba mengeksekusi pesanan saat pasar tutup.

Solusi

  • Periksa jam perdagangan dan lakukan pesanan hanya pada jam perdagangan.
  • Gunakan fungsi MarketInfo untuk memeriksa status pasar.

Contoh Penanganan Kesalahan Umum

Berikut adalah contoh kode penanganan kesalahan umum yang menampilkan pesan kesalahan yang sesuai berdasarkan kode kesalahan.

Contoh Penanganan Kesalahan Umum

int ticket = OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 0, 0, "Tes Penanganan Kesalahan", 0, 0, Blue);

if(ticket < 0) {
   int errorCode = GetLastError();
   switch(errorCode) {
      case 130:
         Print("Tingkat stop tidak valid. Mohon periksa harga kembali.");
         break;
      case 131:
         Print("Ukuran lot tidak valid. Silakan tentukan nilai yang sesuai.");
         break;
      case 134:
         Print("Marjin tidak mencukupi. Sesuaikan ukuran lot.");
         break;
      case 146:
         Print("Pasar sedang tutup. Periksa jam perdagangan yang dapat diperdagangkan.");
         break;
      default:
         Print("Terjadi kesalahan tidak dikenal. Kode kesalahan: ", errorCode);
         break;
   }
}

Poin Penanganan Kesalahan

  1. Jangan Abaikan Kesalahan
    Dengan mengambil tindakan yang tepat ketika kesalahan terjadi, keandalan program meningkat.
  2. Lakukan Pemeriksaan Sebelumnya
    Dengan memeriksa ukuran lot dan tingkat stop sebelum mengeksekusi pesanan, dapat mencegah terjadinya kesalahan.
  3. Manfaatkan Output Log
    Dengan menyimpan detail kesalahan ke log menggunakan fungsi Print, pemecahan masalah menjadi lebih mudah.

7. Poin Penting Saat Menggunakan Fungsi OrderSend

Fungsi OrderSend adalah alat yang sangat kuat untuk mengirim pesanan perdagangan di MQL4, namun penggunaannya memerlukan kehati-hatian. Bagian ini menjelaskan poin-poin penting yang perlu diperhatikan saat menggunakan OrderSend serta langkah-langkah konkret untuk mencegah kesalahan umum.

Poin Penting 1: Normalisasi Harga (Fungsi NormalizeDouble)

Masalah

Di MQL4, terkadang Anda menangani pasangan mata uang atau produk dengan jumlah digit desimal (Digits) yang berbeda. Dalam situasi tersebut, jika hasil perhitungan harga tidak sesuai dengan spesifikasi platform, pesanan dapat ditolak.

Solusi

Dengan menggunakan fungsi NormalizeDouble, Anda dapat menormalkan harga (menyesuaikan jumlah digit desimal) untuk mencegah masalah ini.

Contoh

double stopLoss = NormalizeDouble(Ask - 0.0010, Digits);
double takeProfit = NormalizeDouble(Ask + 0.0020, Digits);

OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, stopLoss, takeProfit, "Normalized Price Test", 0, 0, Blue);

Poin Penting 2: Pengaturan Slippage

Masalah

Jika pasar mengalami volatilitas tajam, slippage (pergeseran harga saat pemesanan) dapat terjadi. Jika slippage melebihi batas yang diizinkan, pesanan mungkin ditolak.

Solusi

Dengan mengatur nilai slippage yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko kegagalan perdagangan. Selain itu, pada periode yang diperkirakan akan mengalami volatilitas tinggi (misalnya saat rilis indikator ekonomi), disarankan untuk mengatur slippage lebih lebar atau menunda perdagangan.

Contoh

int slippage = 5; // Slippage 5 poin diizinkan
OrderSend("USDJPY", OP_BUY, 0.1, Ask, slippage, 0, 0, "Slippage Test", 0, 0, Green);

Poin Penting 3: Waktu Respons Server dan Batasan Permintaan

Masalah

Jika server broker sedang padat, waktu respons pesanan dapat menjadi lama. Selain itu, beberapa broker dapat mengalami error jika mengirim banyak permintaan dalam waktu singkat.

Solusi

  • Saat mengirim beberapa pesanan secara berurutan, pastikan memberi interval yang tepat.
  • Disarankan untuk mengimplementasikan logika memantau respons server dan menambahkan mekanisme retry jika terjadi timeout.

Poin Penting 4: Memeriksa Level Stop Minimum

Masalah

Mengabaikan ‘level stop minimum’ yang ditetapkan oleh broker dapat menyebabkan harga stop loss atau take profit dianggap tidak valid.

Solusi

Gunakan fungsi MarketInfo untuk mengambil level stop minimum dan sertakan logika pemeriksaan sebelumnya.

Contoh

double minStopLevel = MarketInfo("EURUSD", MODE_STOPLEVEL) * Point;

if((Ask - minStopLevel) < NormalizeDouble(Ask - 0.0010, Digits)) {
   Print("Harga stop loss tidak memenuhi level stop minimum.");
} else {
   OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, Ask - 0.0010, Ask + 0.0020, "Stop Level Check", 0, 0, Blue);
}

Poin Penting 5: Penggunaan Magic Number

Masalah

Jika beberapa Expert Advisor (EA) berjalan bersamaan, tanpa mengatur magic number, tidak dapat membedakan pesanan yang dikeluarkan oleh EA mana.

Solusi

Tetapkan magic number unik untuk setiap EA agar dapat mengelola posisi.

Contoh

int magicNumber = 123456; // Magic number unik
OrderSend("GBPUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 0, 0, "Magic Number Test", magicNumber, 0, Yellow);

Poin Penting 6: Waktu dan Likuiditas

Masalah

Pada periode likuiditas rendah (misalnya dini hari waktu Jepang) atau sebelum penutupan akhir pekan, spread dapat melebar dan pesanan sulit terpenuhi.

Solusi

  • Tentukan waktu perdagangan yang dapat diprogram, dan hindari mengirim pesanan pada periode tertentu.
  • Gunakan fungsi TimeCurrent untuk mendapatkan waktu server saat ini dan batasi perdagangan sesuai kondisi.

Contoh

datetime currentTime = TimeCurrent();
if(TimeHour(currentTime) >= 22 || TimeHour(currentTime) < 2) {
   Print("Saat ini adalah periode untuk menunda perdagangan.");
} else {
   OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, 0, 0, "Time Restriction Test", 0, 0, Blue);
}

Poin Penting 7: Debugging dan Pencatatan Log

Masalah

Jika program tidak berjalan sesuai harapan, sulit untuk mengidentifikasi penyebab masalah.

Solusi

  • Gunakan fungsi Print untuk mencatat variabel penting dan output fungsi ke log.
  • Periksa log di tab Experts atau Journal untuk memastikan tidak ada anomali.

Contoh

double stopLoss = NormalizeDouble(Ask - 0.0010, Digits);
Print("Stop Loss: ", stopLoss);

int ticket = OrderSend("EURUSD", OP_BUY, 1.0, Ask, 3, stopLoss, 0, "Debug Test", 0, 0, Blue);
if(ticket < 0) {
   Print("Pesanan gagal. Kode error: ", GetLastError());
}

Untuk memanfaatkan fungsi OrderSend dengan tepat, diperlukan desain yang mempertimbangkan poin-poin penting ini. Pada bagian berikutnya, ‘8. Ringkasan’, akan merangkum semua konten yang telah dibahas.

8. Ringkasan

Fungsi OrderSend MQL4 adalah fungsi inti yang mendukung otomatisasi perdagangan di MetaTrader 4, dan tidak dapat dipisahkan untuk mewujudkan strategi perdagangan yang efisien. Artikel ini menjelaskan secara rinci dari dasar hingga aplikasi fungsi OrderSend, dan mencakup pengetahuan untuk membangun program perdagangan otomatis yang sukses.

Poin Penting Fungsi OrderSend

1. Struktur Dasar Fungsi OrderSend

  • Fungsi OrderSend adalah fungsi untuk mengirimkan order beli/jual dari program, dan dapat mengatur isi order secara fleksibel dengan menentukan berbagai argumen.
  • Sebagai contoh, diperlukan pengaturan pasangan mata uang (symbol), tipe order (cmd), jumlah lot (volume), harga (price), dll.

2. Jenis Tipe Order dan Skenario Penggunaannya

  • Order Pasar cocok untuk melakukan order secara langsung pada harga pasar.
  • Order Limit efektif untuk strategi kontra-tren, sedangkan Order Stop efektif untuk strategi tren atau breakout.

3. Pemahaman Detail Argumen

  • Dengan mengatur setiap argumen (misalnya stoploss atau takeprofit) dengan tepat, strategi dapat dikontrol lebih detail.
  • Menggunakan fungsi NormalizeDouble penting untuk penetapan harga yang akurat.

4. Contoh Penggunaan dan Kode Praktis

  • Kami memperkenalkan contoh kode konkret untuk order pasar, limit, dan stop.
  • Menunjukkan skenario penerapan untuk setiap kasus, dan menyediakan pengetahuan yang berguna untuk perdagangan nyata.

5. Penanganan Kesalahan

  • Menggunakan fungsi GetLastError untuk mengidentifikasi kesalahan dan mengimplementasikan penanganan yang tepat berdasarkan kode kesalahan.
  • Menjelaskan cara menghindari kesalahan umum seperti ukuran lot, level stop, dan kekurangan margin, dengan contoh konkret.

6. Catatan Penting Saat Penggunaan

  • Menjelaskan poin penting yang perlu diperhatikan dalam praktik, seperti normalisasi harga, pengaturan slippage, dan pertimbangan waktu respons server.
  • Memperkenalkan tindakan praktis untuk memastikan stabilitas program, seperti manajemen magic number dan waktu perdagangan.

Nasihat untuk Memanfaatkan Fungsi OrderSend

  1. Perencanaan Desain
  • Program yang menggunakan fungsi OrderSend perlu dirancang dengan hati-hati dengan mempertimbangkan strategi perdagangan dan manajemen risiko.
  1. Logging dan Debugging
  • Memeriksa riwayat perdagangan dan log secara teratur, dan menanggapi cepat jika terjadi kesalahan.
  1. Memahami Pasar
  • Periksa terlebih dahulu kondisi perdagangan broker (spread, level stop, ukuran lot, dll.) dan rancang program sesuai.
  1. Peningkatan Berkelanjutan
  • Dengan memperbarui program secara teratur sesuai perubahan lingkungan pasar dan strategi, Anda dapat mencapai hasil yang lebih baik.

Melalui artikel ini, kami berharap pemahaman Anda tentang fungsi OrderSend menjadi lebih dalam, dan fondasi untuk membangun program MQL4 praktis telah terbentuk. Sebagai langkah berikutnya, terapkan kode yang diperkenalkan di artikel ini dan ciptakan EA (Expert Advisor) yang sesuai dengan strategi perdagangan Anda sendiri.

Kami mendukung kehidupan perdagangan otomatis yang sukses!

※記事内に広告を含む場合があります。
佐川 直弘: MetaTraderを活用したFX自動売買の開発で15年以上の経験を持つ日本のパイオニア🔧

トレーデンシー大会'15世界1位🥇、EA-1グランプリ準優勝🥈の実績を誇り、ラジオ日経出演経験もあり!
現在は、株式会社トリロジーの役員として活動中。
【財務省近畿財務局長(金商)第372号】に登録
され、厳しい審査を経た信頼性の高い投資助言者です。


【主な活動内容】
・高性能エキスパートアドバイザー(EA)の開発と提供
・最新トレーディング技術と市場分析の共有
・FX取引の効率化と利益最大化を目指すプロの戦略紹介

トレーダー向けに役立つ情報やヒントを発信中!

This website uses cookies.